APERSEPSI

A. Pengujian Produk
          Pengujian produk adalah bagian dari pengembangan produk. Pengujian produk juga berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kelayakan produk dimata konsumen.


     1. Tujuan Pengujian Produk 
          - Persyaratan produknya dapat terpenuhi
          - Alat demonstarsi produk
          - Menetapkan kesesuaian produk dalam penggunaan akhir
          - Menyediakan dasar komunikasi teknis suatu produk
          - Informasi perbandingan dengan produk lain
          - Upaya menciptakan produk yang bertanggung  jawab secara hukum
          - Membantu pemecahan masalah
          - Menentukan potensi penghematan 

     2. Keuntungan dan Risiko Pengujian Produk
- Menjajal strategi pemasaran
- Memberikan informasi mengenai produk
- Sebagai upaya untuk mengatur strategi merek
-  Membantu produsen mencermati kesalahan

     3. Pihak yang Berperan dalam Pengujian Produk
         - Pemerintah : Berperan menetapkan standarisasi produk sehingga konsumen dapat terlindungi (Untuk produk barang). Dan menetapkan UU perlindungan konsumen (Untuk produk jasa).
         - Perusahaan : Berperan untuk menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan stardar perusahaan.

     4. Peran Organisasi Konsumen dalam Pengujian Produk
              Berperan sebagai perwakilan kepentingan konsumen atau klien kepada produsen dan pemerintah

     5. Bentuk-Bentuk Pengujian Produk
         - Pengujian fungsi
         - Pengujian lihat dan pegang
         - Tes penggunaan

     6. Metode Pengujian Produk
         - Metode Nomanik : Konsumen melakukan tes lihat dan pegang. Setelah itu  konsumen memberikan penilaian atas produk
         - Monadik Sukensial : Konsumen menggunakan suatu produk dan menilainya. Setelah itu konsumen juga menggunakan produk lain dan menilainya.
         - Pengujian perbandingan : Pengguna atau konsumen menggunakan 2 macam produk. Setelah itu, mereka ditanya produk mana yang lebih merela pilih.


B. Standarisasi Dalam Melakukan Pengujian Produk
           Standarisasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting apabila akan melakukan pengujian produk barang dan jasa.
      1.      Pengertian Standarisasi
      Standarisasi berasal dari kata standar yang berarti satuan ukuran yang dipergunakan sebagai dasar pembanding kuantitas, kualitas, nilai, dan hasil produk.
2.      Proses Standarisasi
Untuk Produk Barang                                                                                                        
- Rute Produksi    : Rute yang menetapkan operasi, operasi urutan, pusat-pusat kerja standar dan peralatan.                                                                                 
- Proses Rencana  : Menyediakan lebih rinci, intruksi kerja langkah demi  langkah termasuk dimensi yang terkait dengan operasi individu, parameter mesin yang digunakan, urutan perintah, dan pemeriksaan jaminan kualitas
- Perakitan : Untuk mendukung pembuatan gambar (sebagai lawan dari gambar teknik untuk menentukan bagian).

Untuk Produk Jasa 
- Menentukan alur pelayanan dan konsultan pajak : Respon klien untuk menggunakan jasa konsultan pajak, dihubungkan dengan bagian humas, menuju alur berikutnya yaitu kepada bagian pelayanan dan konsultan pajak.
- Proses perencana  : Bagaimana teknik pelayanan pajak dan konsultan, proses aduan,proses pembayaran atas jasa dan konsultasi pajak, dan metode pelayanan dan konsultasi.
- Perencanaan perekrutan pegawai  berkompeten   : Proses perekrutan pegawai yang berkompeten dibidang perpajakan.

     3.  Standarisasi Dalam Produk Barang Stiker Bercode Samsat
                Standarisasi produk stiker bercode samsat ini pada umumnya dalam bentuk standar mutu produk.

     4. Standarisasi Dalam Produk Jasa Pelayanan Pajak dan Konsultan Pajak
         Syarat:
          -memiliki SIUP
          -memiliki tenaga di bidang perpajakan yang beroperasional
          -memiliki standar baku pelayanan prima
          -memiliki standar sesuai dengan ketentuan umum tata cara perpajakan.
     
     5. Standarisasi Untuk Produk Bank (BPR) dan (KOSPIN)
              Seperti produk simpanan dan produk kredit memerlukan suatu standarisasi. Dan diatur berdasarkan regulasi dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Otorisasi Jasa Keuangan.


C. Pengendalian Umum
            Proses pengendalian umum adalah proses penilaian dan pengawasan kualitas atas hal-hal yang berkaitan dengan produksi baik produk barang dan jasa.
     Pendekatan pengendalian mutu:
     1. Elemen elemen produksi
     2. Kompetensi produksi
     3. Elemen muak
     4. Pengendalian produksi

    1. Tujuan Pengendalian Mutu
             Untuk mendapatkan produk yang cacat. Hal itu dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi dan proses proses untuk menghindari isu isu yang mengarah kepada kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik.

    2. Pendekatan Dalam Pengendalian Mutu
        1. Statistical Quality Kontrol (SQK) : Memakai metode statistik
        2. Total Quality Kontrol (TQK) : Tak hanya dilakukan pada produk, nmun seluruh departemen.
        3. Statistical Process Kontrol (SPK) : Menggunakan diagram kontro dan umpan balik
        4. Company-Wide Quality Kontrol (TQM) : Metode TQK yang dijalankan dijepang
        5. Total Quality Management (TQM) : Menggunakan sebagian teknik (SQC)
        6. Enam Sigma (ES) : Pendekatan SQC yang diterapkan dibdang bisnis.

Komentar